Musik Bangsa Romawi
Pada dasarnya musik bangsa Romawi adalah musik Yunanai. Yang pertama kali memainkan pantomime (gerakan badan, tangan, kaki, wajah dan lain-lain) adalah bangsa Romawi.
Instrumennya sama dengan instrument bangsa Yunani, tetapi lebih disempurnakan. Kaisar Nero adalah salah seorang ahli dan penggemar musik.

1. Jaman Abad Pertengahan kurang lebih tahun 600
Sejak jaman pertengahan, bangsa Yunani telah memiliki teori-teori music dan telah mencoba membuat sistim tentang music. Buku-bukunya diterjemahkan ke dalam bahasa Latin oleh Boethius, sebagai teori dasar music.
Pada jaman ini, music lebih ditekankan kepada hal-hal yang bersifat keagamaan (theocentris), segala segi kehidupan berpusat kepada ke Tuhanan.
Perkembangan music pada jaman ini, diantaranya :
a. Musik gereja bersuara satu :
Yaitu music Kristen. St. Ambrosius membuat nyanyian keagamaan, yang kemudian Paus Gregorius menyempurnakan dan mengembangkannya, lagu-lagu upacara ibadat disebut Liturgie.
b. Musik duniawi bersuara satu (Homophone) :
Yaitu music atau lagu-lagu rakyat yang mengandung rasa seni bersuara satu saja, misalnya : nyanyian untuk keperwiraan, berkasih kasihan, pesta minum-minum dan lain lain.
c. Musik beberapa suara (Poliphone) :
Pada abad ke – 10 terciptalah music bersuara banyak. Para ahli berpendapat, bahwa music ini berasal dari Norwegia, namun ada pula yang mengatakan, berasal dari Paris. Tulisan music huruf neume/neum (baca,nu-) muncul pada jaman ini. Komponis music yang terdiri dari beberapa suara, diantaranya : Orlando Dilasso (Belanda), Perluigi Da Palestrina (Italia) 1526-1594.
Kejadian penting lainnya pada masa itu ialah adanya perbaikan tulisan music neume/neum, dengan menempatkannya pada garis-garis, yang kemudian diganti dengan tanda-tanda yang menjadi ‘cikal bakal’ tulisan music sekarang ini.
2. Jaman Renaissance (Pembaharuan) sekitar tahun 1400-1600
Pada jaman ini perhatian manusia terhadap music gereja sangat merosot, orang-orang ingin menikmati dunia ini secara keduniaan, kemanusiaan (Homocentris).Pholyphone sudah mulai ditinggalkan, sedangkan Homophone lebih banyak digemari. Penyanyi solo banyak bermunculan. Komponis solo diantaranya : Florentina.
Instrumen-instrumen yang dipergunakan bukan hanya sebagai pengiring nyanyian, selain itu komposisi-komposisi khusus tumbuh subur untuk instrumental setelah ada perbaikan pada instrument yang bertali (biola dan cello). Setelah itu muncul instrument orgel di Italia Dan Jerman, dimana perhatian terhadap instrumen ini lebih besar, sedangkan di Inggris perhatian berpusat pada bentuk pendahuluan piano yaitu Virginal.
Komponis instrumental diantaranya : Andrea Gabrieli (sekitar tahun 1510-1586) dan Geovanni Gabrieli (sekitar tahun 1557-1612).
Kejadian penting pada jaman Reanissance, ialah tumbuhnya musik gereja protestan yang dipelopori oleh Dr. Martinluther (1483-1546), dialah yang mereformasi (mengadakan pembaharuan terhadap agama khatolik) dengan tujuan ingin menyederhanakan tata cara beribadat ; dengan nyanyian gereja yang dapat dinyanyikan dengan bahasa rakyat sendiri.
3. Jaman Barok sekitar tahun 1600-1750 (masa raja Louis XIV).
Istilah Barok berasal dari bahasa Portugis ‘Baroco’ yang artinya mutiara yang berbentuk tidak teratur, istilah ini dipergunakan sebagai sebutan terhadap lukisan dan arsitektur priode kontemporer (Rubens, Rembrant, Valasques, dan Bernini).
Pada jaman ini hiasan-hiasan onamentic banyak dipergunakan, gerakan-gerakan lincah, serta unsur-unsur dinamika lebih ditonjolkan. Permulaan musik barok ditandai dengan munculnya bentuk monodie, yang diterapkan pada opera, oratorio, dan cantata dan berakhir dengan meninggalnya Bach (1750) dan Handel (1759).

Periode ini benar-benar merupakan periode subur bagi dunia musik, komponis-komponis Itali, Prancis, Jerman, dan Inggris. memberikan andilnya bukan saja terhadap perkembangan Opera, Oratorio, Cantata, Aria, dan Recitative tetapi juga pada bentuk-bentuk instrumental, seperti Fugue, Concerto, Sonata, Suite, Variation, Chorale prelude pasacagelia, Cocone, Toccata, dan Rondeau.
Pada dasarnya musik bangsa Romawi adalah musik Yunanai. Yang pertama kali memainkan pantomime (gerakan badan, tangan, kaki, wajah dan lain-lain) adalah bangsa Romawi.
Instrumennya sama dengan instrument bangsa Yunani, tetapi lebih disempurnakan. Kaisar Nero adalah salah seorang ahli dan penggemar musik.

1. Jaman Abad Pertengahan kurang lebih tahun 600
Sejak jaman pertengahan, bangsa Yunani telah memiliki teori-teori music dan telah mencoba membuat sistim tentang music. Buku-bukunya diterjemahkan ke dalam bahasa Latin oleh Boethius, sebagai teori dasar music.
Pada jaman ini, music lebih ditekankan kepada hal-hal yang bersifat keagamaan (theocentris), segala segi kehidupan berpusat kepada ke Tuhanan.
Perkembangan music pada jaman ini, diantaranya :
a. Musik gereja bersuara satu :
Yaitu music Kristen. St. Ambrosius membuat nyanyian keagamaan, yang kemudian Paus Gregorius menyempurnakan dan mengembangkannya, lagu-lagu upacara ibadat disebut Liturgie.
b. Musik duniawi bersuara satu (Homophone) :
Yaitu music atau lagu-lagu rakyat yang mengandung rasa seni bersuara satu saja, misalnya : nyanyian untuk keperwiraan, berkasih kasihan, pesta minum-minum dan lain lain.
c. Musik beberapa suara (Poliphone) :
Pada abad ke – 10 terciptalah music bersuara banyak. Para ahli berpendapat, bahwa music ini berasal dari Norwegia, namun ada pula yang mengatakan, berasal dari Paris. Tulisan music huruf neume/neum (baca,nu-) muncul pada jaman ini. Komponis music yang terdiri dari beberapa suara, diantaranya : Orlando Dilasso (Belanda), Perluigi Da Palestrina (Italia) 1526-1594.
Kejadian penting lainnya pada masa itu ialah adanya perbaikan tulisan music neume/neum, dengan menempatkannya pada garis-garis, yang kemudian diganti dengan tanda-tanda yang menjadi ‘cikal bakal’ tulisan music sekarang ini.
2. Jaman Renaissance (Pembaharuan) sekitar tahun 1400-1600
Pada jaman ini perhatian manusia terhadap music gereja sangat merosot, orang-orang ingin menikmati dunia ini secara keduniaan, kemanusiaan (Homocentris).Pholyphone sudah mulai ditinggalkan, sedangkan Homophone lebih banyak digemari. Penyanyi solo banyak bermunculan. Komponis solo diantaranya : Florentina.
Instrumen-instrumen yang dipergunakan bukan hanya sebagai pengiring nyanyian, selain itu komposisi-komposisi khusus tumbuh subur untuk instrumental setelah ada perbaikan pada instrument yang bertali (biola dan cello). Setelah itu muncul instrument orgel di Italia Dan Jerman, dimana perhatian terhadap instrumen ini lebih besar, sedangkan di Inggris perhatian berpusat pada bentuk pendahuluan piano yaitu Virginal.
Komponis instrumental diantaranya : Andrea Gabrieli (sekitar tahun 1510-1586) dan Geovanni Gabrieli (sekitar tahun 1557-1612).
Kejadian penting pada jaman Reanissance, ialah tumbuhnya musik gereja protestan yang dipelopori oleh Dr. Martinluther (1483-1546), dialah yang mereformasi (mengadakan pembaharuan terhadap agama khatolik) dengan tujuan ingin menyederhanakan tata cara beribadat ; dengan nyanyian gereja yang dapat dinyanyikan dengan bahasa rakyat sendiri.
3. Jaman Barok sekitar tahun 1600-1750 (masa raja Louis XIV).
Istilah Barok berasal dari bahasa Portugis ‘Baroco’ yang artinya mutiara yang berbentuk tidak teratur, istilah ini dipergunakan sebagai sebutan terhadap lukisan dan arsitektur priode kontemporer (Rubens, Rembrant, Valasques, dan Bernini).
Pada jaman ini hiasan-hiasan onamentic banyak dipergunakan, gerakan-gerakan lincah, serta unsur-unsur dinamika lebih ditonjolkan. Permulaan musik barok ditandai dengan munculnya bentuk monodie, yang diterapkan pada opera, oratorio, dan cantata dan berakhir dengan meninggalnya Bach (1750) dan Handel (1759).

Periode ini benar-benar merupakan periode subur bagi dunia musik, komponis-komponis Itali, Prancis, Jerman, dan Inggris. memberikan andilnya bukan saja terhadap perkembangan Opera, Oratorio, Cantata, Aria, dan Recitative tetapi juga pada bentuk-bentuk instrumental, seperti Fugue, Concerto, Sonata, Suite, Variation, Chorale prelude pasacagelia, Cocone, Toccata, dan Rondeau.
No comments:
Post a Comment